Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Pemanfaatan Konservasi Alam berbasis Kearifan Lokal Bali pada Pembelajaran IPAS Sekolah Dasar

Authors

  • Gusti Ayu Dewi Setiawati Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Keywords:

Kurikulum Merdeka, Konservasi Alam, Kearifan Lokal Bali, Pembelajaran IPAS SD

Abstract

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik, misalnya dengan memanfaatkan kearifan lokal pada pembelajaran IPAS di sekolah dasar. Kearifan lokal Bali erat kaitannya dengan konservasi alamnya sehingga tetap lestari. Penelitian ini bertujuan mengkaji konservasi alam berbasis kearifan lokal Bali sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran IPAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tinjauan pustaka untuk mendeskripsikan konservasi alam berbasis kearifan lokal Bali yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran IPAS sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi tentang Kurikulum Merdeka dan pembelajaran IPAS di sekolah dasar, kearifan lokal Bali serta konservasi alam berbasis kearifan lokal Bali. Analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman, yang terdiri dari; reduksi data, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal akan selalu terhubung pada kehidupan manusia dan lingkungannya. Bentuk konservasi alam berbasis kearifan lokal Bali yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran IPAS di sekolah dasar, antara lain; Tri Hita Karana, Tri Mandala, Subak, Sad Kertih, Tumpek Wariga dan Tumpek Kandang, Ala Ayuning Dewasa, Yadnya Sesa dan Caru, Hari Raya Nyepi, Alas Duwe, Ngaben Bikul.

 

References

Kemendikbudristek, “Kenali Kurikulum Merdeka, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran,” 2023. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/pelaksana-ikm/ (accessed Sep. 19, 2023).

Kemendikbudristek, “Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Fase A - Fase C untuk SD/MI/Program Paket A,” 2022.

D. K. Marjanto et al., Kearifan Lokal dan Lingkungan. Jakarta: PT. Gading Inti Prima dan Kemdikbud RI, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). bandung: Alfabeta, 2018.

M. Purba, N. Purnamasari, S. Soetantyo, I. R. Suwarna, and E. I. Susanti, Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Fleksibel Sebagai Wujud Merdeka Belajar, Cetakan 1. Jakarta, 2021.

I. W. Suja, “Integrasi Kearifan Lokal ke dalam Kurikulum Ilmu Aalamiah Dasar,” J. Mat. Sains dan Pembelajaran, vol. 11, no. 1, p. 77, 2017.

I. W. Budiarta, “Integrasi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sejarah,” J. Pendidik. Sej., vol. 21, no. 1, pp. 1–7, 2023, [Online]. Available: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IKA/article/view/40848.

Kemendikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia,” Dictionary. Kemdikbud, 2020, [Online]. Available: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/model.

R. Saputra, “Konservasi Alam Berbasis Kearifan Lokal yang Dilakukan Suku Kokoda di Kepulauan Ugar, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.,” 2023. https://bbksda-papuabarat.com/konservasi-alam-berbasis-kearifan-lokal-yang-dilakukan-oleh-suku-kokoda-di-kepulauan-ugar-kabupaten-fakfak-papua-barat/ (accessed Sep. 19, 2023).

I. Indrawan, I. G. Sudirgayasa, and I. Wijaya, “Integrasi Kearifan Lokal Bali di Dunia Pendidikan,” in Seminar Nasional Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar “Percepatan Penanganan COVID-19 Berbasis Adat di Indonesia,” 2020, pp. 189–194, [Online]. Available: https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/webinaradat/article/download/1181/1032.

D. S. Prayogi and S. Sumarmi, “Internalisasi Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran melalui Pengembangan Multimedia Interaktif Muatan Pembelajaran IPS,” J. Pendidik. Teor. Penelitian, dan Pengemb., vol. 11, no. 4, pp. 1457–1463, 2019.

A. Widodo, “Nilai Budaya Ritual Perang Topat Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar,” GulawentahJurnal Stud. Sos., vol. 5, no. 1, 2020, [Online]. Available: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/gulawentah/article/view/6359.

Menlhk, “Melalui Kearifan Lokal, Bali Terdepan dalam Pelestarian Alam,” Bangli, May 14, 2022.

Maridi, “Mengangkat Budaya dan Kearifan Lokal dalam Sistem Konservasi Tanah dan Air,” in Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015, 2015, pp. 20–39.

I. B. Rai, I. M. Suwendi, and P. R. A. Mahendra, “Implementasi Tri Hita Karana Dalam Pengelolaan Pendidikan di SMP Dwijendra Denpasar,” J. Pendidik. Kewarganegaraan Undiksha, vol. 9, no. 2, pp. 431–439, 2021, [Online]. Available: http://www.babadbali.com/canangsari/trihitakarana.htm.

W. Bhattacarya and E. D. Riyanto, “Tri Mandala: Kearifan Lokal Bali dalam Pembagian Zonasi dan Ruang pada Bangunan Pura di Kabupaten Sidoarjo,” Sphatika J. Teol., vol. 13, no. 1, pp. 108–119, 2022, doi: 10.25078/sphatika.v13i1.1272.

G. A. D. Setiawati, “Pemanfaatan Subak Dalam Pembelajaran IPA (Upaya Mewujudkan Pembelajaran IPA Yang Mendukung Implementasi Kurikulum 2013),” Semin. Nas. FMIPA UNDIKSHA III, pp. 199–206, 2013.

S. Surata, “Pembelajaran Lintas Budaya : Penggunaan Subak sebagai Model “ Ecopedagogy Pembelajaran Lintas Budaya : Penggunaan,” no. August, 2016.

I. Bagus, W. Wigena, G. D. Sumilat, and A. S. Wibowo, “Sistem Subak sebagai Sumber Belajar IPS Kurikulum Merdeka,” vol. 6, no. 2, pp. 202–209, 2023.

I. M. Maduriana and I. K. Surata, “Inventarisasi Kearifan Lokal Subak sebagai Media Literasi Sains IPA: Aspek Pemuliaan Hasil Pertanian dan Pengendalian Hayati,” in SEMBIO: Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pendidikan Biologi, 2022, pp. 38–45, [Online]. Available: https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/sembio/article/view/2145.

I Gusti Ngurah Yuda Pranata, “Penerapan Model Pembelajaran E-Raise Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” J. Santiaji Pendidik., vol. 13, no. 1, pp. 27–33, 2023, doi: 10.36733/jsp.v13i1.5963.

I. K. Wiana, “‘Sad Kertih’: Sastra Agama, Filosofi, dan Aktualisasinya,” J. Bali Membangun Bali, vol. 1, no. 3, pp. 159–180, 2018, doi: 10.51172/jbmb.v1i3.29.

mul bbn, “‘Caru’ Identik Menjaga Kesuburan Tanah dalam Konsep Pertanian Berkelanjutan,” Berita Bali, 2020.

G. A. D. Setiawati and N. N. T. Wahyuni, “Kearifan Lokal Alas Duwe sebagai Sumber Belajar Konservasi Hutan pada Masyarakat Bali,” Sphatika J. Teol., vol. 13, no. 1, pp. 96–107, 2022, doi: 10.25078/sphatika.v13i1.1271.

Kemdikbud, “Mengusir Hama Tikus Melalui Upacara Ngaben Tikus,” 2015. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/mengusir-hama-tikus-melalui-upacara-ngaben-tikus/ (accessed Sep. 21, 2023).

Downloads

Published

2024-04-27

How to Cite

[1]
G. A. D. Setiawati, “Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Pemanfaatan Konservasi Alam berbasis Kearifan Lokal Bali pada Pembelajaran IPAS Sekolah Dasar”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA, vol. 1, no. 1, pp. 56–63, Apr. 2024.