Uji Sifat Fisik Sediaan Salep Luka Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus (l) merr.)

Authors

  • F F Ardiansyah Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
  • M F Latifa Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
  • L Rohmawati Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Tanaman katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) digunakan sebagai obat tradisional, yaitu obat untuk memperlancarkan ASI, mengatasi sembelit, menurunkan berat badan, menurunkan demam dan diabetes, salah satunya bagian daunnya. Ekstrak daun katuk positif mengandung senyawa golongan alkaloid, triterpenoid, saponin, tanin, polifenol, glikosida, dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai salep. Salep didefinisikan sebagai sediaan setengah padat yang praktis, mudah dioleskan, dan dapat melindungi kulit. Berdasarkan teori tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat fisik dari sediaan salep luka ekstrak daun katuk dengan memerhatikan Standar Nasional Indonesia (SNI). Vaselin album dan Adeps Lanae yang dicampurkan sesuai formula sebagai dasar salep, lalu menambahkan ekstrak daun katuk sebanyak 0 gram, 2 gram, dan 6 gram. Pengujian sifat fisik dilakukan dengan evaluasi aspek organoleptic, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, stabilitas, dan iritasi dari relawan. Hasil ketiga formula memiliki bentuk setengah padat, pada formula 0 gram memiliki bau khas bahan dasar dan berwarna putih, sedangkan formula 2 gram dan 6 gram memiliki bau khas ekstrak daun katuk dan warna hijau pucat/tua. Formulasi 2 gram dan 6 gram menunjukkan sifat fisik yang sesuai dengan SNI, sedangkan pada formulasi 0 gram belum menunjukkan sifat fisik yang memadai karena pada faktor daya sebar nya yang kurang memenuhi.

Downloads

Published

2025-06-12