Implementasi Hasil Riset Biologi untuk Menggiatkan Ekonomi Sirkuler
Abstract
Adanya pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat, sumber daya alam yang semakin menipis dan bertumpuknya limbah organik maupun anorganik memicu terjadinya perubahan paradigma konsep ekonomi di Indonesia. Konsep ekonomi linier (linear economy) yang berprinsip ambil gunakan dan buang dianggap tidak relevan dan tidak menjamin keberlangsungan kehidupan dan harus segera beralih pada ekonomi sirkuler (circular economy)yang lebih relevan dan menjadi solusi yang baik atas kondisi tidak ideal yang ada. Ekonomi sirkuler yang berprinsip memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan
komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency), harus diterapkan dan digiatkan melalui implementasi berbagai riset di bidang biologi. Peningkatan produktivitas pertanian melalui penciptaan organisme poliploid lebih sesuai dengan prinsip ekonomi sirkuler dibandingkan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi
di bidang pertanian. Ragam tanaman poliploid hasil penelitian terbukti mempunyai biomassa yang lebih besar, aspek organoleptik yang lebih baik dan tampilan (performance) yang lebih menarik. Traditional circular agricultural yang memadukan pertanian dan peternakan sirkuler terbukti sesuai dengan konsep ekonomi sirkuler dapat digiatkan melalui implementasi hasil penelitian keragaman (diversity) bakteri dan fungi pada pakan fermentasi yang dikemas dalam bentuk starter konsorsium (consortium starter) yang mempercepat proses fermentasi pada pembuatan pakan berbasis limbah selulosik. Probiotik dari bakteri selulolitik telah terrbukti meningkatkan produktivitas ternak yang menunjang penggiatan ekonomi sirkuler.