Formulasi dan Stabilitas Mikroemulsi Minyak dalam Air dengan Virgin Coconut Oil (VCO) Sebagai Fase Minyak Menggunakan Metode Emulsifikasi
Keywords:
HLB, mikroemulsi, surfaktan, turbiditas, VCOAbstract
Pembuatan sediaan pangan dalam bentuk mikroemulsi kualitasnya sangat ditentukan oleh kestabilan mikroemulsi tersebut, di mana pada kestabilan tertinggi diperoleh tingkat keawetan yang paling lama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi mikroemulsi Virgin Coconut Oil (VCO)dalam air menggunakan kombinasi tiga surfaktan dan menentukan pengaruh variasi rasio VCO:air terhadap kestabilan mikroemulsi. Dalam penelitian ini dibuat surfaktan dengan variasi nilai HLB 12, 13, 14, dan 15. Uji stabilitas dilakukan pengujian selama tiga minggu. Pengujian meliputi sifat organoleptik dan nilai turbiditasnya akibat penyimpanan pada suhu ruang, pemanasan, dan sentrifugasi. Mikroemulsi dengan HLB paling stabil selanjutnya ditentukan konsentrasi asam lembak bebas dan komposisi VCO : air untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kestabilan mikroemulsi yang terbentuk. Dari hasil penelitian diperoleh mikroemulsi paling stabil adalah mikroemulsi dengan HLB bernilai 14 dengan komposisi VCO : air sebagai 5 mL VCO dan 65 mL air, dan 30 mL surfaktan (2,85 mL Span 80, 26,4 mL, Tween 80, dan 0,75 mL Tween 20) yang menunjukkan sifat fisik transparan, aroma seperti Tween 80, dan terdiri dari satu fase. Nilai turbiditas setelah penyimpanan selama tiga minggu maupun akibat sentrifugasi nilainya <1%. Nilai kadar FFA pada mikroemulsi HLB 14 adalah 0,021%. Besarnya variasi VCO:air berpengaruh terhadap kestabilan mikroemulsi yang dihasilkan, semakin besar perbandingan VCO:air yang digunakan, maka semakin tidak stabil mikroemulsi yang terbentuk, atau bahkan tidak membentuk mikroemulsi. Keberhasilan penelitian ini menghasilkan inovasi baru sediaan suplemen VCO yang lebih mudah dikonsumsi, dengan variasi rasa dan tambahan komponen yang polaritasnya tidak sama dengan VCO