Potensi Produksi Cabai (Capsicum frutescens L.) var. San Marino dengan Perlakuan Biocon-NP dan Trichoderma harzianum di Lahan Konversi Organik BBPP Ketindan

Authors

  • Kinrara Yuri Trovicana State University ofSurabaya
  • Yuliani
  • Saptini Mukti Rahajeng

Keywords:

Biocon-NP, Cabai, lahan konversi, produktivitas tanaman, Trichoderma harzianum

Abstract

Peningkatan produksi cabai dapat dicapai dengan lingkungan produksi dan unsur hara yang mendukung pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan potensi produksi dan produktivitas cabai yang ditanam pada lahan konversi organik di BBPP Ketindan dengan kondisi curah hujan tinggi, serta menganalisis Location Qotient untuk menentukan lokasi budidaya yang sesuai pada salah satu kecamatan di Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Satu faktor perlakuan meliputi perlakuan pupuk, yakni tanpa pupuk hayati (kontrol), dengan pupuk hayati Biocon-NP dosis 17 gram, dan pupuk hayati Trichoderma harzianum dosis 100 ml/7 liter air. Pengaplikasian pupuk hayati dilakukan pada 14 HST, 35 HST, dan 91 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pupuk hayati kombinasi Biocon-NP dan Trichoderma harzianum paling berpengaruh dalam meningkatkan jumlah dan bobot buah segar baik per tanaman maupun per bedengan. Produksi cabai (Capsicum frutescens L.) varietas San Marino selama 14 hari masa panen adalah 0,000066 ton per luasan hektare dan produktivitasnya sebesar 0,14 ton/ha. Berdasarkan nilai Location Quotient (LQ), Kecamatan Lawang berpotensi menjadi wilayah budidaya cabai, namun lebih direkomendasikan untuk mengembangkan komoditas unggul dari terung. Kesimpulan penelitian ini yakni, 1) produksi cabai yang ditanam di lahan konversi organik BBPP Ketindan dengan kondisi curah hujan tinggi memiliki angka total 0,0008481 ton dengan produksi yang lebih tinggi pada perlakuan pupuk hayati kombinasi; 2) produktivitas cabai sebesar 0,14 ton/ha per 1 tahun mengindikasikan adanya potensi jika diaplikasikan pupuk hayati; dan 3) kecamatan di Kabupaten Malang yang dapat menjadi wilayah budidaya serupa antara lain Donomulyo, Pagak, dan Bantur.

Downloads

Published

2025-01-08