Pengujian Mutu Benih Varietas Tomat (Lycorpersicum esculentum) di Laboratorium UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur
Kata Kunci:
benih tomat, pengujian standar, pengujian khusus, benih bersertifikatAbstrak
Suatu benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman sebagai sarana teknologi maju. Benih yang diedarkan wajib didaftarkan dan memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal melalui serangkaian kegiatan sertifikasi benih. Kendala akan permasalahan para petani dalam memilih benih unggul, termasuk tanaman tomat menjadi tantangan tersendiri, sehingga menjaga mutu produk buah tomat sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil penetapan kadar air, menganalisis hasil kemurnian fisik, pengujian daya berkecambah dan menghitung berat seribu butir pada 5 sampel benih tomat. Metode pelaksanaan dan teknik analisis data yang digunakan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap satu faktor, kemudian dilakukan teknik analisis data secara deskriptif berdasarkan pengujian standar dan pengujian khusus mutu benih menurut ISTA (International Seed Testing Association). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian kadar air dinyatakan lulus pengujian, karena memenuhi batas toleransi chaffy seeds di bawah 0,5%. Analisis kemurnian kelima sampel telah memenuhi syarat kehilangan dengan berat seluruh fraksi komponen tidak lebih dari 5%. Daya berkecambah dinyatakan lulus pengujian karena telah memenuhi batas toleransi 4 ulangan dari 100 benih yang ditabur. Syarat penetapan berat seribu butir apabila nilai koefisien variasi chaffy seeds tidak lebih dari 6,0. Dari hasil penelitian pada kelima sampel didapatkan nilai yang sesuai dengan syarat pengujian mutu benih. Faktor lain seperti suhu, temperatur, masa simpan, dan media tanaman juga mempengaruhi masa tumbuh suatu tanaman.