Pemberantasan Plant Blindness melalui Strategi Peningkatan Literasi Biodiversitas Lokal
Kata Kunci:
plant blindness, peserta didik, literasi biodiversitas, tumbuhan lokalAbstrak
Biodiversitas lokal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan manusia melalui berbagai layanan ekosistem. Namun, fenomena plant blindness atau ketidakpedulian terhadap tumbuhan menjadi tantangan serius dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati. Plant blindness merujuk pada ketidakmampuan atau ketidakpekaan individu dalam mengenali, menghargai, dan memahami keberadaan serta peran tumbuhan di lingkungannya. Gejala plant blindness meliputi kurangnya kesadaran akan pentingnya tumbuhan secara ekologis dan bias kognitif yang lebih memihak hewan daripada tumbuhan; serta rendahnya tingkat literasi spesies di kalangan peserta didik. Penelitian di beberapa sekolah di Indonesia menunjukkan bahwa peserta didik terdeteksi gejala plant blindness cukup tinggi pada kemampuan mengenali sayuran lokal yang ada di lingkungan sekitar. Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan peserta didik mengalami plant blindness, karena mereka lebih mengenali hewan dibanding tumbuhan. Penyebab plant blindness beragam, mulai dari dominasi hewan dalam pembahasan keanekaragaman hayati, kurangnya pendidikan lingkungan yang memadai, hingga perubahan gaya hidup masyarakat yang makin jauh dari alam. Untuk memberantas plant blindness, salah satu strategi yang efektif adalah melalui literasi biodiversitas lokal. Peningkatan literasi ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang mendorong peserta didik berinteraksi langsung dengan tumbuhan lokal seperti kunjungan lapangan kontekstualisasi yang melatih keterampilan identifikasi sekaligus menentukan manfaatnya dan penugasan proyek georeferensi spesies tumbuhan atau membuat flora kampus.