Asistensi Pendidikan Inklusi Sebagai Upaya Penanaman Nilai Awareness Dalam Peace Education

Penulis

  • nanik ulfa UNIRA Malang

Kata Kunci:

Asistensi; Pendidikan Inklusif; Awarenes; Peace Education

Abstrak

Pendidikan inklusi merupakan sebuah sistem pendidikan yang bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan yang setara kepada penyandang disabilitas. Dalam praktik pelaksanaan pendidikan inklusif sebagaimana yang diatur oleh pemerinta, ternyata masih banyak kendala. Berdasarkan permasalahan di lapangan, Program Studi Pendidikan guru MI memberikan bekal kepada mahasiswa dengan mata kuliah pendidikan inklusif. Pelaksanaan pendidikan inklusif dilaksanakan dengan metode asistensi. Metode asistensi adalah metode belajar yang dialkukan secara kolaboratif untuk membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman dan keterampilannya. Melalui kegiatan asistensi ini, diharapkan dapat membantu sekolah inklusif yang selama ini masih bermasalah dalam SDM. Asistensi dilakukan di SLB dan sekolah reguler yang memiliki siswa anak berkebutuhan khusus. Dari kegiatan asistensi ada banyak pembelajaran dan pengalaman bermakna mahasiswa yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk menjawab tantangan pendidikan di masa yang akan datang, terutama pelayanan untuk siswa anak berkebutuhan khusus.

Referensi

Arriani, dkk. 2022. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusi. Jakarta. Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kemdikbidristek RI.

Ladaria, Y. H., Lumintang, J. L. J., & Paat, C. J. (2020). Kajian sosiologi tentang tingkat kesadaran pendidikan pada masyarakat desa labuan kapelak kecamatan banggai selatan kabupaten Banggai Laut. HOLISTIK, Journal of Social and Culture.

Mufarrohah, A. F., Nursolichah, K. U., & Srtyo, B. (2024). Implikasi Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Intrinsik Dan Optimalisasi Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus (Tunawicara). Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 9(04), 234-244.

Mas’ud, I. B. N. U. (2022). Upaya Peningkatan Kompetensi Menyusun Karya Ilmiah Dengan Metode Asistensi Untuk Guru Sdn 05/Viii Balai Rajo. Paedagogy: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi, 2(2), 147-154.

Rahmat, H., & Muharrar, S. (2022). Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Objektifikasi Kritis Pendidikan Seni. Jurnal Seni Pertunjukan Boting Langi, 4(1), 215-225.

Syarifah, Fitri. 2023. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus Terus Bertambah tapi Hanya 12 Persen yang Sekolah Formal. https://www.liputan6.com/disabilitas/read/5233102/jumlah-anak-berkebutuhan-khusus-terus-bertambah-tapi-hanya-12-persen-yang-sekolah-formal.

Diterbitkan

2025-09-01