Analisis Framing Berita Penghentian Ibadah Umat Kristiani di Gresik Melalui Media Online Radargresik.id dan Infogresik
Keywords:
framing analysis, penghentian ibadah, media onlineAbstract
Isu intoleransi agama di Indonesia, khususnya dalam peribadatan umat Kristiani, sering kali memicu ketegangan di tengah masyarakat yang multikultural. Insiden penghentian ibadah umat Kristiani di Gresik pada Mei 2024, yang diberitakan oleh media lokal radargresik.id dan infogresik, menunjukkan adanya perbedaan persepsi dan pendekatan dalam memberitakan isu ini. Pemberitaan tersebut menjadi viral karena melibatkan tindakan yang dianggap melanggar hukum, yang kemudian diselesaikan melalui mediasi oleh pihak berwajib. Artikel ini membahas tentang analisis framing pemberitaan penghentian ibadah umat Kristiani di Cerme, pada media daring radargresik.id dan infogresik edisi 9-10 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Pan dan Kosicki dengan asumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari ide organisasi. radargresik.id dan infogresik mempunyai pandangan dalam mengemas berita. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa media online radargresik.id ingin mengarahkan pembaca untuk memandang pelaku tidak menunjukkan sikap toleransi. Sedangkan media online infogresik juga menekankan pada pembubaran ibadah yang dianggap intoleran, bedanya infogresik lebih banyak menyampaikan tindakan dan solusi yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menyelesaikan permasalahan dalam kasus ini. Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa radargresik.id lebih berpihak pada korban, sedangkan infogresik lebih netral dan menunjukkan bagaimana pihak berwajib dapat menjadi jembatan bagi korban dan pelaku untuk melakukan mediasi yang berujung pada perdamaian.