Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Kesadaran Pluralisme di Kalangan Mahasiswa Unesa Ketintang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana media sosial memengaruhi pemahaman pluralisme di kalangan mahasiswa di Unesa Ketintang. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, penelitian ini menemukan bahwa meskipun mahasiswa sering menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, terdapat kekurangan konten yang membahas pluralisme. Hanya sekitar satu dari sepuluh mahasiswa yang secara rutin berinteraksi dengan konten yang terkait dengan pluralisme, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara penggunaan media sosial yang luas dan tingkat pemahaman pluralisme yang rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa algoritma media sosial, yang cenderung menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, membatasi paparan terhadap isu-isu pluralisme. Selain itu, keterbatasan literasi digital di kalangan mahasiswa menjadi hambatan signifikan untuk meningkatkan pemahaman pluralisme. Tipe konten yang dianggap paling efektif dalam meningkatkan pemahaman pluralisme adalah konten yang interaktif dan edukatif, terutama video yang menyoroti pengalaman orang dari berbagai latar belakang. Penelitian ini menyarankan agar lembaga pendidikan memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran yang lebih terencana, yang seharusnya mencakup peningkatan literasi digital mahasiswa serta mendorong analisis kritis terhadap konten yang mereka temui. Dengan strategi yang lebih terorganisir dan inovatif, media sosial berpotensi menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan pemahaman pluralisme di kalangan mahasiswa.