Konstruksi Makna Penyelenggaraan Petik Laut bagi Masyarakat Islam di Desa Grajagan Pantai, Banyuwangi
Keywords:
petik laut, grajagan pantai, tradisi, masyarakat islamAbstract
Kebudayaan di Desa Grajagan Pantai yang erat dengan kehidupan masyarakat adalah petik laut, warisan nenek moyang mereka. Tradisi ini sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas rezeki. Namun, petik laut menimbulkan kontroversi karena memadukan unsur agama Islam dan Hindu. Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat konstruksi makna sosial petik laut dari perspektif agama Islam di Grajagan Pantai, yang sebelumnya belum pernah diteliti. Metode penelitian menggunakan studi kasus dan data diperoleh dari warga serta tokoh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Islam di Grajagan Pantai meyakini bahwa petik laut adalah bentuk syukur kepada Tuhan dan bukan tindakan menyekutukan-Nya. Mereka juga percaya bahwa tidak melaksanakan petik laut setiap tahun akan mendatangkan peristiwa buruk bagi mereka.