The Suara Tanpa Label: Melawan Kekerasan Verbal Berbasis Gender
kekerasan verbal, gender, pemberdayaan, generasi Z
Keywords:
Kekerasan Verbal, Gender, Pemberdayaan, Generasi ZAbstract
ABSTRAK
Kekerasan verbal berbasis gender masih menjadi bentuk kekerasan simbolik yang sering diabaikan di lingkungan sosial generasi muda. Meski kesadaran akan kesetaraan gender semakin meningkat, ucapan serta stereotip seksis terhadap perempuan masih sering dianggap sebagai hal normal dalam bagian komunikasi sehari-hari. Penelitian ini berangkat dari urgensi untuk memahami bagaimana kekerasan verbal terbentuk dan dinormalisasi di kalangan mahasiswa, serta bagaimana perempuan meresponsnya. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, studi ini mengeksplorasi pengalaman tiga perempuan Generasi Z yang pernah menjadi korban kekerasan verbal di ranah publik, digital, dan pendidikan. Analisis dilakukan dengan teori interaksi simbolik dan fenomenologi kritis untuk mengartikan makna sosial di balik pengalaman-pengalaman tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan verbal tidak hanya berdampak pada psikologis korban, tetapi juga memperkuat struktur patriarki. Namun, berbagai bentuk perlawanan muncul melalui keberanian untuk bersuara dan upaya pemberdayaan diri yang menegaskan pentingnya gerakan "Suara Tanpa Label" sebagai upaya membangun budaya komunikasi yang setara dan bebas dari kekerasan simbolik.
Kata Kunci: kekerasan verbal, gender, pemberdayaan, generasi Z
