PRAKTIK KOMUNIKASI DIPLOMATIK ASEAN DALAM PERTEMUAN MULTILATERAL: ANALISIS TEORI DIPLOMASI DAN BAHASA DIPLOMASI
Keywords:
ASEAN, DIPLOMASI, DIGITAL, BAHASA, KOMUNIKASIAbstract
Penelitian ini memperlihatkan bahwa ASEAN berperan sebagai wadah kerja sama politik, ekonomi, dan keamanan antarnegara anggota yang mengandalkan komunikasi diplomatik sebagai mekanisme utama dalam menjaga stabilitas kawasan. Dalam setiap pertemuan multilateral, ASEAN menerapkan gaya komunikasi khas yang dikenal sebagai ASEAN Way, yaitu pola interaksi yang menekankan prinsip konsensus, non-intervensi, musyawarah, serta penggunaan bahasa diplomasi yang halus, eufemistik, dan tidak konfrontatif. Penelitian ini bertujuan mempelajari penggunaan bahasa diplomasi tersebut sekaligus menjelaskan bagaimana nilai-nilai ASEAN Way membentuk pola komunikasi regional.
Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan dukungan analisis wacana kritis Fairclough dan kajian literatur diplomasi untuk menelaah konstruksi bahasa diplomasi dalam dokumen resmi ASEAN, penyataan bersama, serta praktik komunikasi dalam forum multilateral. Transformasi digital juga dianalisis sebagai faktor baru yang memperluas ruang diplomasi publik ASEAN melalui penggunaan platform digital untuk membangun citra kolektif dan memperkuat soft power kawasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa diplomasi ASEAN digunakan secara strategis untuk mempertahankan keharmonisan dan meredam potensi konflik antarpemerintah. Nilai-nilai ASEAN Way terbukti membentuk pola komunikasi yang stabil, kooperatif, dan berorientasi pada pengelolaan konflik secara damai. Temuan ini menegaskan bahwa komunikasi diplomatik bukan sekadar alat teknis, tetapi merupakan identitas normatif ASEAN yang memadukan nilai kebersamaan, strategi politik, dan kemampuan adaptasi terhadap dinamika global, termasuk perkembangan diplomasi digital.
