Motif Ketidakpedulian Perokok Aktif pada Lingkunan Sekitar di Daerah Surabaya Timur
Keywords:
Rokok, Teguran, KTR, Perokok, Pasif, AktifAbstract
Merokok merupakan perilaku berisiko tinggi yang berdampak buruk bagi perokok aktif maupun pasif, terutama di Surabaya yang memiliki prevalensi perokok usia 15–24 tahun sebesar 13,49% meskipun usia legal pembelian rokok adalah 21 tahun. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teguran lingkungan terhadap perilaku perokok aktif usia 19–23 tahun di Surabaya Timur. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam terhadap 14 partisipan berusia 19–23 tahun, terdiri dari delapan perokok aktif dan enam perokok pasif, dengan durasi 10–15 menit tiap wawancara. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas perokok aktif merupakan perokok sedang (5–10 batang/hari) dan meskipun mereka memahami risiko kesehatan, perilaku merokok tetap dilakukan. Enam dari delapan perokok aktif mengaku merasa tidak nyaman dan menyesal setelah ditegur ketika merokok di tempat umum, sementara perokok pasif melaporkan bahwa sebagian besar teguran mendapat respon positif. Faktor psikologis berupa ketergantungan nikotin serta lemahnya penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) turut memengaruhi ketidakpedulian. Temuan ini menunjukkan bahwa teguran berfungsi sebagai kontrol sosial yang efektif dan perlu diperkuat melalui edukasi serta kolaborasi pemerintah dan lembaga pendidikan.
