Peran Komunikasi Digital dalam Pelestarian dan Promosi Budaya Wayang sebagai Identitas Budaya ASEAN
Keywords:
asean, komunikasi digital, pelestarian budaya, wayang, sanggar baladewaAbstract
Fenomena globalisasi membawa masuk berbagai budaya asing membuat eksistensi budaya lokal semakin terdesak, termasuk seni wayang kulit yang menjadi identitas budaya penting di kawasan ASEAN. Dominasi budaya populer modern membuat generasi muda semakin jauh dari seni tradisional, sehingga apresiasi terhadap wayang menurun secara signifikan. Di tengah tantangan tersebut, Sanggar Baladewa Surabaya mulai memanfaatkan komunikasi digital melalui platform Instagram sebagai strategi pelestarian dan promosi budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi digital dalam memperkuat pelestarian wayang, sekaligus menyoroti ciri khas wayang kulit Indonesia yang membedakannya dari tradisi wayang di negara ASEAN lain seperti Thailand, Malaysia, dan Kamboja. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam bersama Ketua Sanggar Baladewa dan dua dalang muda sebagai informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial mampu memperluas jangkauan audiens, mengemas ulang nilai filosofis wayang menjadi lebih menarik, serta menegaskan ciri khas wayang kulit Indonesia dibandingkan bentuk wayang di negara ASEAN lain. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi digital menjadi sarana efektif dalam menjaga relevansi budaya wayang di era modern sekaligus memperkuat identitas budaya nasional di ASEAN.
