Konflik Thailand–Kamboja dalam Perspektif Komunikasi: Hambatan Diplomatik dan Peran ASEAN
Keywords:
komunikasi antarbudaya, nasionalisme, Thailand–Kamboja, diplomasi, ASEANAbstract
Komunikasi antarbudaya digunakan dalam penelitian ini untuk memeriksa konflik Thailand–Kamboja terkait Candi Preah Vihear. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi diplomatik kedua negara dipengaruhi oleh perbedaan nilai budaya, gagasan wajah, dan konstruksi identitas nasional. Jurnal akademik (2020–2025), laporan lembaga internasional, dan dokumen hukum internasional adalah sumber utama jurnal ini. Menurut analisis, beberapa faktor yang menyebabkan konflik berkembang adalah hambatan komunikasi antarbudaya, bias media nasional, dan ketidakmampuan untuk memahami konteks budaya. Penelitian menunjukkan bahwa mekanisme ASEAN berbasis musyawarah dan konsensus, serta penguatan people-to-people , berperan besar dalam mengurangi ketegangan diplomatik. Studi ini mendukung penelitian tentang komunikasi antarbudaya dalam konteks konflik internasional di Asia Tenggara.
